Selasa, 04 Januari 2011

Daun Dewa

Fungsi dan Kegunaan Daun Dewa

Nama Latin   : Gynura pseudochina (L) DC.
Nama Daerah : Beluntas cina, Daun dewa atau Samsit

KLASIFIKASI Sistematika

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub Kelas : Sympetalae

Bangsa: Asterales/Campanulatae

Suku : Asteraceae/Compositae

Marga : Gynura

Jenis : Gynura pseudochina (L) DC

+tanaman daun dewa digolongkan sebagai herba, daun berhadapan kadang ada yang tersebar, daun tunggal tanpa daun penumpu. Bunga dalam bongkol kecil, bunga berwarna orange kecoklatan. Mahkota bunga berdaun lepas berbentuk lidah. Bakal buah tenggelam dengan satu bakal biji. Tangkai putik berjumlah satu, kebanyakan dengan dua kepala putik. Biji tumbuh menyatu dengan kulit buah (Van Steenis, 2003)

+Ekologi dan Penyebaran Daun dewa mampu tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian sekitar 200-800 m di atas permukaan laut. Tanaman daun dewa sangat ideal dibudidayakan di daerah dengan curah hujan kurang lebih 1500-2500 mm/tahun dengan suhu udara 25-32o C. Kelembaban yang dibutuhkan tanaman ini berkisar 70-90% dengan penyinaran agak tinggi. Tanah yang ideal sebagai tempat budidaya daun dewa adalah tanah yang gembur, subur, cukup bahan organik dan unsur hara lainnya, drainase dan aerasi cukup baik, serta pengairan yang baik (Winarto, 2004).

+Kandungan Kimia Kandungan kimia yang terdapat dalam daun dewa berupa flavonoid saponin, dan minyak atsiri (Kumalaningsih, 2008). Flavonoid dalam daun dewa adalah glikosida quersetin (Soetarno, 2000).


+Kandungan Kimia Kandungan kimia yang terdapat dalam daun dewa berupa flavonoid saponin, dan minyak atsiri (Kumalaningsih, 2008). Flavonoid dalam daun dewa adalah glikosida quersetin (Soetarno, 2000).

+Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan hijau. Dalam tumbuhan, aglikon flavonoid (yaitu flavonoid tanpa gula terikat) terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Semuanya mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga (Markham, 1988).

Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70%. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah bila ditambah basa atau amonia, mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan (Harborne, 1987)

Plavonoid

Gambar Struktur Kimia Flavonoid


+Saponin mempunyai berat molekul yang besar dan polaritas tinggi. Saponin berbentuk glikosida yang dapat dihidrolisis menjadi asam yang mengandung aglikon (sapogenin), beberapa gula dan berkaitan dengan asam uroniat. Menurut aglikonnya, saponin dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu steroid (tetrasiklik triterpenoid) dan pentasiklik triterpenoid. Kedua macam senyawa tersebut mempunyai hubungan dengan glikosida pada atom C3 (Trease and Evans, 2002).

Saponin sering digunakan sebagai detergen, bersifat hemolitik yang jika masuk ke peredaran darah menyebabkan ketoksikan, bersifat diuretik dan kardiotonik (Trease and Evans, 2002).

Gambar Struktur Kimia Saponin


+Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak atsiri ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, atau minyak asensial karena pada suhu biasa (suhu kamar) mudah menguap di udara terbuka. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Minyak atsiri pada daun dewa diduga dapat merangsang sirkulasi darah, juga bersifat analgetik dan antiinflamasi (Winarto, 1994).


+Pada beberapa penelitian ditemukan aktivitas daun dewa, antara lain :
1). Infusa 20% daun dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.) memiliki efek analgesik setara dengan metampiron (Putri, 2007).
2). Ekstrak etanol daun dewa (Gynura pseudochina (L) DC) dosis 175,5 mg/kgBB mempunyai aktivitas sebagai antitrombosis (Eva dkk., 2005).
3). Ekstrak etanol daun dewa (Gynura pseudochina (L) DC) dosis 150 mg/kgBB dapat memperbaiki kadar kolesterol tikus hiperkolesterolemia (Abdullah, 2005).
4). Ekstrak etanol daun dewa (Gynura procumbens (Lour) Merr) hasil soxhletasi dosis 53,33 mg/kgBB mempunyai aktivitas menurunkan kadar asam urat ayam jantan leghorn hiperurisemia (Silaban, 2005).

+Beberapa cara pemakaian daun dewa antara lain:

Rematik
15-30 gram daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan diminum.

Kutil dan cantengan
Lima lembar daun dewa dicuci, dilumatkan dan ditempelkan pada tempat berkutil/cantengan. Balut sampai keesokan harinya.

Luka Bakar
Luka bakar, Luka teriris, Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.

Batuk dan muntah darah
Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.

Bisul, koreng
Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut.

Tumor
Daun dewa 3-4 lembar dimakan sebagai lalapan.

Digigit ular berbisa
Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.

Seiring dengan pergeseran perilaku konsumen untuk kembali pada konsep kesehatan dan kecantikan alamiah (back to nature), maka daun dewa mempunyai prospek yang cukup menjanjikan karena banyak digunakan dalam industri jamu dan industri obat-obatan. Baik daun maupun umbi dari tanaman daun dewa sama pentingnya dan manfaatnya. Daun dewa setelah dipanen dapat digunakan dalam keadaan segar atau dalam bentuk kapsul serbuk dan kapsul ekstrak (setelah melalui proses pengolahan). Pembuatan daun dewa sebagai kapsul serbuk harus memenuhi standar pembuatan obat yang baik untuk menjaga agar higienis dan mutunya terjamin.

Kebutuhan daun dewa kering untuk saat ini sangat tinggi, oleh karenanya sering terjadi para pengobat memburu daun dewa karena pasokannya kurang kontinyu. Pada saat ini, harga daun dewa dalam keadaan kering dengan kadar air sekitar 10-15% bisa mencapai Rp 40.000,- – Rp 50.000,- per kg, sedangkan umbi daun dewa di tingkat produsen mencapai Rp 25.000,- per kg kering. Daun dewa telah ada di pasar-pasar tradisional di beberapa kota di Pulau Jawa seperti DKI, Semarang dan DIY. Sementara di pasar umum di DKI bisa diperoleh di pasar tradisional seperti pasar Senen, pasar Jatinegara dan beberapa Swalayan.

Daun dewa dalam bentuk simplisia yang ada di pasar-pasar sebagaimana disebutkan diatas, umumnya dipasok oleh pedagang pengumpul dan belum berkesinambungan. Hal ini terjadi karena belum adanya petani yang mengembangkan tanaman daun dewa secara intensif dan professional. Mengingat kebutuhan daun dewa yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan permintaan cukup besar, hal ini merupakan peluang bisnis yang prospektif untuk mengembangkan tanaman daun dewa.


3 komentar:

  1. Yang butuh bibit & daun daun dewa bisa hubungi kami 082136712513 atau chasiapro@gmail.com @Trims Prabowo Jogja

    BalasHapus